Quantcast
Channel: Agenda Kegiatan – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Viewing all 31 articles
Browse latest View live

Menyusul Prodi Lainnya, Agroteknologi UMY Juga Berhasil Terakreditasi A

$
0
0

Usaha pengajuan banding ke BAN-PT oleh tim akreditasi di Prodi Agroteknologi UMY akhirnya berbuah manis karena pada tahun ini Prodi Agroteknologi berhasil mandapatkan A meskipun harus mengajukan banding terlebih dahulu.

Dr. Innaka Ageng Rineksane, SP, MP selaku Kepala Prodi Agroteknologi merasa sangat senang dengan hasil yang diberikan BAN-PT. “Alhamdulillah saya dan berbagai pihak yang membantu sangat senang dengan hasilnya ya walaupun kita harus mengajukan banding terlebih dahulu. Ya mau tidak mau harus mempergunakan kesempatan sebaik mungkin,” ucapnya senang saat diwawancarai di ruang Biro Humas UMY pada Rabu (6/8).

Agroteknologi sendiri sudah mempersiapkan ini semua selama 1 tahun. Persiapan yang dibutuhkan yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen penting untuk memenuhi 7 standar nilai yang diajukan oleh BAN-PT. Untuk mempersiapkan semuanya Dr. Innaka sudah mempersiapkan Task Force dari masing-masing setiap standar yang diajukan oleh BAN-PT.

Dalam proses akreditasi, semua yang bertugas harus mempertangggung jawabkan tugasnya masing-masing. Untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan lagi Pengurus Akreditasi juga meminta bantuan dari Universitas lain untuk melihat sejauh mana perkembangannya dalam proses akreditasi ini.

“Alhamdulillah dalam proses akreditasi ini kita mendaptkan banyak bantuan baik dari dalam kampus maupun luar kampus,” tuturnya.

Untuk penilaian hasil yang kedua ini hasil yang dicapai sangat memuaskan, assessor sendiri menyampaikan rasa puasnya kepada tim Task Force dari Prodi Agroteknologi UMY.

Agroteknologi sendiri sangat mendapatkan keuntungan dari akreditasi di setiap tahunnya. Tahun ini saja jumlah animo mahasiswa baru untuk mendaftar di Agroteknologi sangat banyak, bahkan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan jumlah mahasiswa baru.

Untuk meningkatkan prestasi ia dan timnya di Prodi Agroteknologi, Dr. Innaka menjelaskan tentang program-program jangka pendek dan jangka panjang yang telah dirancangnya, yakni dengan cara berusaha untuk memenuhi standar yang diajukan BAN-PT, meningkatkan kualitas dan kuantitas 3 dharma baik untuk dosen maupun mahasiswa, menyoroti kegiatan yang bersifat internasional dalam bentuk (seminar, student exchange, dan mengirimkan jurnal dalam tingkat internasional, KKN internasional), serta meningkatkan jumlah dosen yang tingkat pendidikan S3.

Selain itu Dr. Innaka juga berharap bahwa dosen akan mengubah pola pikir agar terus mampu mempertahankan akreditasi A dengan terus terpacu dalam meningkatkan kualitas, memiliki rencana-rencana terstruktur dan sistematis serta terus melakukan pengembangan 3 dharma.

Selain dosen, pelayanan kepada mahasiswa ini sangat penting untuk dilakukan sebab, ketika mahasiswa merasa puas dengan pelayanan dan fasilitas yang diberikan maka secara tidak langsung hal ini bisa menjadi tolak ukur kita dalam melakukan promosi ke luar melalui mahasiswa Agroteknologi.

Untuk lebih menjaga kualitas mahasiswa Dr. Innaka dan beberapa dosen juga akan menetapkan jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di prodi Agroteknologi. “Untuk jumlah calon mahasiswa baru tahun ini akan kami batasi dalam 4 kelas saja hal ini guna untuk menjaga kualitas para mahasiswa serta kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa,” jelasnya.

Selain itu mahasiswa juga harus bisa meningkatkan kompetensi yang dimilikinya baik itu hardskill mapun softskill serta aktif mengikuti berbagai kompetisi baik nasinal maupun internasional.

“Dalam hal ini saya sepakat bahwa mempertahankan gelar itu jauh lebih sulit daripada meraih gelar meskipun tingkatannya sama namun, ini tidak bisa dianggap sepele. Sehingga saya dan beberapa orang yang terlibat dalam proses akreditasi ini harus mempertahankan gelar agar kulitas dan kuantitasnnya tetap terjaga dengan baik,” paparnya lagi.


HIMAKAGI UMY Kembali Adakan Program IDSS Yang Ke-5

$
0
0

Mahasiswa Internasional Peserta IDSS 2014

HIMAKAGI UMY dan Prodi Kedokteran Gigi kembali melaksanakan kegiatan internasional mereka yaitu IDSS (International Dental Summer School) yang ke-5. Pembukaan acara IDSS ini dimulai hari Jumat (8/8) di Asri Medical Center yang diikuti oleh peserta IDSS dan pantia.

Dalam pembukaannya yang dibuka Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Ardi Pramono, dr,. Sp. An, M. Kes, beliau menyatakan rasa bangganya terhadap semua panitia serta memberikan selamat datang kepada peserta yang siap mengikuti beberapa program yang ditawarkan.

“Tujuan dari program IDSS ini adalah untuk mengisi waktu libur musim panas setiap mahasiswa internasional untuk mempelajari budaya, perawatan, serta beberapa teori yang berbeda antara di Indonesia dengan di benua lainnya,” jelas Satya Bagus Pradipta selaku ketua acara IDSS.

Program IDSS ini akan berjalan selama 16 hari yaitu sejak tanggal 8-23 Agustus 2014. Rangkaian dari program IDSS ini dibagi menjadi 2 yaitu education program dan non education program.

Dr. Lia menjelaskan bahwa education program terdiri dari school dental health care unit, lecture, voluntary work of international dental summer school 2014, skill lab, plenary discussion (case report), visit health center, dan public health center/ primary health center. Sedangkan non education program terdiri dari welcoming party, international night, camping, dan outbond,” paparnya. Untuk kegiatan voluntary work (bakti sosial) akan diadakan di dua desa yaitu Desa Tuksono, Kulon Progo pada tanggal 14 Agustus dan Desa Gamping, Ambarketawang pada tanggal 17 Agustus.

“Jumlah peserta IDSS tahun ini ada 33 peserta yang terdiri dari 11 Negara,” tutur Satya. Selain melibatkan mahasiswa dan dosen, program IDSS ini juga melibatkan beberapa dosen dari UGM dan UII sebagai dosen tamu. Satya menjelaskan bahwa manfaat dari program IDSS ini adalah banyaknya pengalaman yang akan didapat oleh peserta IDSS untuk mempelajari kasus-kasus tentang kesehatan di negara berkembang, sebab kesehatan di negara berkembang pasti dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan budaya, dapat menambah teman baru dari berbagai negara didunia, serta dapat mempelajari dan mengetahui kebudayaan dan sejarah di Indonesia khususnya di Kota Yogyakarta. Selain itu panitia juga dapat memiliki pengalaman berorganisasi, mendapatkan teman baru, dapat belajar berkomunikasi dengan orang dari negara asing,” paparnya lagi.

Selain itu Satya juga berharap dengan diadakannya program IDSS ini visi yang ada di IDSS dapat tercapai sebagaimana mestinya, program yang dirancang bisa berjalan dengan sukses dan lancar, IDSS tahun ini bisa menjadi pacuan untuk mengembangkan program di IDSS tahun depan, serta program IDSS ini bisa berjalan setiap tahunnya.

Viva News : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kualitas yang disertai nilai-nilai Islami.

$
0
0

VIVAnews – Di usia yang baru 33 tahun, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sudah menjelma menjadi salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia. Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuatnya berdiri sejajar dengan universitas-universitas negeri ternama seperti Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia.

selengkapnya

http://m.news.viva.co.id/news/read/527425-universitas-muhammadiyah-yogyakarta

Teknik Mesin UMY Gelar Forum Diskusi Prodi Teknik Mesin Se – DIY

$
0
0
_MG_3397

Prodi Teknik Mesin UMY Menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan Forkom Teknik Mesin Se-DIY

Untuk membangun hubungan yang baik dengan Prodi Teknik Mesin se-DIY maka Prodi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan acara silaturahim dan membahas program-program untuk membantu peningkatan akreditasi Prodi Teknik Mesin se-DIY. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat (5/9) di Fakultas Teknik UMY.

Forum Komunikasi Prodi Teknik Mesin Kopertis Wilayah V Yogyakarta (FKTM-V) merupakan suatau wadah untuk mengumpulkan dosen-dosen Teknik Mesin di Yogyakarta khususnya untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta. Kegiatan ini juga dijadikan ajang diskusi untuk dosen agar bisa lebih mengembangkan ilmunya tentang tentang teknik mesin. Forum ini sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 90-an, forum diskusi ini dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

“Forum atau anggota disini memang diutamakan untuk PTS yang ada di Jogja saja, sebab kami ingin menyetarakan strategi antar Prodi Teknik Mesin di Yogyakarta,” jelas Drs. Khairul Muhajir, MT selaku Ketua dari FKTM-V.

FKTM-V terdiri dari 13 jurusan TM dari 10 institusi yang memiliki Prodi Teknik Mesin untuk D3 dan S1. Dalam kegiatan kali ini dihadiri dosen PTS di Yogyakarta, antara lain UII (Universitas Islam Indonesia), STTA (Sekolah Tinggi Teknik Adjisucipto), STTNAS (Sekolah Tinggi Teknologi Nasional), ISTA (Institut Sains dan Teknologi Akprind), Universitas Janabadra, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Sanata Dharma, dan Akademi Teknik Piri.

Dalam forum tersebut, FKTM-V telah menyusun program antara lain yaitu pembuatan jurnal, training, dan pemetaan. Kegiatan tersebut merupakan program besar mereka untuk mengembangkan Prodi Teknik Mesin di Yogyakarta. Persiapan untuk pelaksanaan pembuatan jurnal dirasa sangat penting sebab sampai saat ini Prodi Teknik Mesin belum pernah membuat jurnal padahal jurnal berfungsi untuk meningkatkan penilaian akreditasi Prodi baik ditingkat nasional maupun internasional.

Drs. Khairul Muhajir, MT juga menjelaskan bahwa ada hambatan dalam menerbitkan jurnal karena biaya produksi untuk mencetak jurnal itu sangat mahal. ” Kami sepakat untuk membuat e-journal dan untuk mengawali pembuatan jurnal. Anggota forum pun sepakat akan membuat seminar yang berkaitan tentang isu-isu yang berkaitan dengan masalah pada Teknik Mesin,” imbuhnya. Nantinya akan ada diskusi rutin, sehingga dalam diskusi tersebut setiap orang yang mengikuti seminar wajib membawa isu atau masalah untuk didiskusikan, diteliti dan akhirnya menjadi jurnal bersama.

Sedangkan untuk kegiatan pemetaan, maka setiap anggota tetap dalam forum tersebut akan memetakan setiap anggotanya untuk bisa dikelompokkan menjadi beberapa konsentrasi berdasarkan bidang yang digeluti atau dipahami. Nantinya pemetaan tersebut akan menghasilkan daftar pengelompokan masing-masing anggota sesuai dengan bidang yang dikuasainya.

Diakhir acara Novi Caroko, S.T., M.Eng mengungkapkan rasa bangganya kepada para anggota forum diskusi yang meluangkan waktunya untuk menyempatkan hadir dalam diskusi ini, beliau berharap forum diskusi ini akan menghasilkan program-program untuk kemajuan Prodi Teknik Mesin se-DIY.

Peraih Oscar 2014 Berikan Pelatihan Pembuatan Film di UMY

$
0
0
Peraih Film Dokumenter Terbaik Oscar 2014, Dough Blush, Hadir di "Workshop on Filmmaking" di UMY

Peraih Film Dokumenter Terbaik Oscar 2014, Dough Blush, Hadir di “Workshop on Filmmaking” di UMY

Pembuatan film tidak hanya sekedar mengandalkan aktor ganteng atau aktris cantik, pembuatan film harus mengutamakan riset mendalam agar jalan ceritanya baik serta mempunyai karakter tokoh yang kuat dalam film nantinya. Terutama saat ingin membuat film dokumenter yang idealnya mampu menjadi media dokumentasi mengenai kebudayaan dan kemanusiaan melalui jalan cerita setiap karakter tokoh film tersebut. Hal itu disampaikan oleh salah satu pemenang Piala Oscar 2014, Dough Blush, atas karya film dokumenternya Twenty Feet From Stardom ​saat memberikan pelatihan “Workshop on Filmmaking” di Mini Theater Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Kamis (11/9).

Blush menjabarkan bahwa film dokumenter adalah tentang kisah nyata yang mampu memberikan pengaruh terhadap setiap penonton film tersebut, “Hal terpenting dalam film dokumenter ialah ada sebuah kisah nyata yang bisa menginspirasi para penontonnya, seperti yang ingin disampaikan pada film Twenty Feet From Stardom, meskipun pada awalnya dia hanya seorang penyanyi latar yang mengangap dirinya seorang bintang, namun pada akhirnya dirinya benar-benar menjadi seorang bintang” ujar Blush saat menyampaikan pengantarnya.

Blush juga menyampaikan apresiasinya untuk Indonesia karena di Indonesia sudah banyak orang yang membuat film dokumenter dengan ide dan gagasan film yang sangat beragam dan menarik dunia film dokumenter Internasional karena keberagaman karakter dari setiap sisi Indonesia. “Saya melihat banyak orang Indonesia yang sudah membuat film dokumenter dengan kekayaan ide dan gagasan film yang luar biasa sangat beragam. Ini menjadi daya tarik tersendiri di dunia film dokumenter Internasional karena keberagaman budaya dan karakter di Indonesia, dan saya yakin Anda bisa membuatnya” ujar Blush.

Blush hadir di UMY atas kerjasama American Corner UMY dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Bahkan UMY menjadi kampus pertama yang dikunjungi pada touring program ​oleh komunitas Film Forward dari Sundace Institute dan Committee on the Arts and the Humanities​ karena Film Forward akan kembali melakukan touring program hingga 12 September mendatang di empat kota lainnya, yaitu Jakarta, Denpasar, Banjarmasin, dan Palangkaraya.

Phutut Ardianto, Direktur American Corner (AMCOR) UMY yang menjadi penanggung jawab acara mengungkapkan, bahwa pihaknya sangat senang sekali Kedutaan Amerika mempercayai AMCOR untuk menjadi lokasi pemutaran dan workshop film ini. “UMY patut bangga, karena UMY yang dipercayakan oleh Kedutaan Amerika untuk menjadi lokasi pemutaran dan workshop film ini. Saya juga berharap dengan adanya pemutaran film dokumenter Twenty Feet From Stardom dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa dan para penonton, agar terus berusaha menjadi bintang di lingkungan profesinya nanti” jelas Puthut.

Kedatangan komunitas Film Forward di Yogyakarta yang kali ini bertempatan di UMY mendapat sambutan yang antusias dari para penikmat film dokumenter, hal ini terlihat dengan kondisi peserta workshop memenuhi ruangan dan tingginya intensitas tanya jawab dari peserta dan narasumber. (S​hidqi)

Modal Kreativitas dan Kulit Telur, Bisa Biayai Kuliah Sendiri

$
0
0

VIVAnews – Saat diperhatikan sekilas, tidak ada yang berbeda dari penampilan Hasbi Ashidqi. Ia masih terlihat seperti mahasiswa baru pada umumnya.

 

 

Selengkapnya:

268603_hasbi-ashidqi_663_382

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/538525-modal-kreativitas-dan-kulit-telur–bisa-biayai-kuliah-sendiri

Jakarta Post: UMY-Germany plan cardio and cancer center

OKEZONEWS: Exoskeleton UMY Punya Banyak Keunggulan

$
0
0

JAKARTA – Umumnya, alat bantu bagi penderita gangguan gerak, yakni kursi roda atau kruk masih menggunakan cara manual. Sehingga pengguna harus mengeluarkan banyak tenaga untuk menggerakannya.

Kondisi tersebut yang menggerakkan tiga mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan 2012 membuat terobosan terbaru dengan mendesain alat bantu gerak bagi penderita tunadaksa. Ketiga mahasiswa itu ialah Satriawan Dini Hariyanto, Panji Prihandoko, dan Romario Aldrian Wicaksono.

 

 

Selengkapnya:

http://news.okezone.com/read/2014/10/25/65/1056900/exoskeleton-umy-punya-banyak-keunggulan


Ilmu Komunikasi UMY Adakan Kongres Prodi Ilmu Komunikasi PTM Se-Indonesia

$
0
0
Prof. Bambang Cipto memberikan sambutan pembukaan Kongres APIK PTM

Prof. Bambang Cipto memberikan sambutan pembukaan Kongres APIK PTM

Penguatan jaringan dan hubungan kerjasama antar perguruan tinggi sangat perlu dilakukan untuk mencapai akselerasi kinerja serta meningkatkan kontribusi perguruan tinggi kepada masyarakat. Apalagi Perguruan Tinggi Muhammdiyah tersebar di seluruh Indonesia sehingga perlu wadah kusus untuk berkoordinasi. Hal itu disampaikan oleh Budi Arifianto,S.Sn, M.Sn ketua panitia pelaksana Kongres Pertama Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (APIK PTM) bertempat di Hotel Gowongan Inn Yogyakarta yang akan diselenggarakan Jum’at dan Sabtu (21-22/11)​. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari program studi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia serta dari beberapa universitas lain seperti Univeritas Gajah Mada, Universitas Padjajdaran dan Universitas Sebelas Maret.

Kongres APIK PTM Pertama ini, dibuka langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Dr. Bambang Cipto, MA, secara simbolis dengan pemukulan Gong usai memberi sambutan, setelah itu dilanjutkan dengan Keynote Speech oleh Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Dr. Atwar Bajari, M.Si yang juga merupakan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung.

Dalam sambutannya Prof. Bambang Cipto mengungkapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas gagasan pengadaan Kongres tersebut, bahkan Prof. Bambang Cipto juga berharap dengan adanya Kongres APIK PTM ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran antar perguruan tinggi Muhammadiyah untuk mengembangkan kemajuan Universitas khususnya di Bidang Ilmu KomunikasI.

Selain itu Prof. Bambang Cipto mengungkapkan bahwa Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang menjembatani manusia, yang berkomunikasi secara langsung semenjak manusia lahir komunikasi sudah mulai dibutuhkan. Ilmu komunikasi adalah ilmu yang bisa menyelamatkan kita dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan, karena komunikasi mempunyai fungsi untuk menyampaikan ilmu pengetahun dalam segala bidang ilmu, baik ilmu sains maupun ilmu sosial.

“Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang sebenarnya sudah diaplikasikan oleh manusia semenjak manusia lahir, karena semenjak manusia itu lahir Ilmu Komunikasi sudah ada dan dibutuhkan. Selain itu juga perlu kita sadari Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang menyelamatkan kita dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan, karena komunikasi mempunyai fungsi dalam hal menyampaikan, mentransfer ilmu pengetahuan yang lain dalam segala ilmu, misalnya saja seperti ilmu sains dan ilmu sosial” jelas Prof. Bambang Cipto.

Sedangkan dalam sambutan ketua ASPIKOM, Dr. Atwar Bajari mengungkapkan bahwa kongres tersebut merupakan momentum yang baik, karena kehadiran APIK PTM memiliki ikatan intelektual dan ikatan emosional diatara keduanya yaitu Kongres Pertama APIK dan ASPIKOM Indonesia. Atwar juga mengungkapkan dirinya yakin bahwa penggagas dan pendiri APIK sebagian diantaranya adalah kerabat dari ASPIKOM itu sendiri.

“Momentum ini adalah momentum baik, karena kehadirian APIK ini memiliki ikatan intelektual dan ikatan emosional diantara keduanya (APIK dan APIKOM- Red). Saya yakin bahwa para penggagas dan pendiri APIK, sebagian diantaranya adalah kawan dan kerabat dari ASPIKOM yang telah lebih dulu hadir disini. Beberapa nama sudah tidak asing dan merupakan individu yang senantiasa terlibat dengan jejek langkah ASPIKOM” imbuhnya.

Atwar menambahkan, bahwa dengan adanya kongres APIK yang pertama ini nantinya dapat menjadi ruang untuk membahas Isu-Isu Strategis dalam pengelolaan Ilmu Komunikasi, isu tersebut meliputi perubahan nomeklatur Ilmu Komunikasi yang berubah menjadi beberapa Ilmu dalam rumpun Ilmu Komunikasi, perubahan kurikulum berorientasi Kerangkan Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Standar Kompetensi dan penyusunan standar profesi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Isu Strategis Pengelolaan Ilmu Komunikasi.

“Saya berharap dengan adanya APIK ini, nantinya dapat dimanfaatkan untuk membahas isu-isu strategis dalam pengelolaan ilmu komunikasi, isu yang mana terkait dengan perubahan nomenklatur rumpun ilmu komunikasi, perubahan kurikulum , standar kompetensi dan hal-hal lain yang mana kita ketahui mempunyai kaitan dengan isu strategis pengelolaan prodi-prodi ilmu komunikasi” jelasnya.

Kegiatan yang dijadwalkan akan berlangsung selama Jum’at hingga Sabtu 21-22 November 2014 ini akan diisi oleh serangkaian acara seperti workshop yang akan disampaikan oleh Peneliti Pimpinan Pusat Asisyiyah dan juga Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret. Selain itu juga akan diakannya Lokakarya, dan juga pemilihan ketua APIK PTM 2014. (Shidqi)

Ilmu Komunikasi Solusi Mutakhir Atasi Permasalahan Masyarakat​

$
0
0
Tri Hastuti NR, M.Si dari UMY; Firly Annisa, M.A dari UMY; serta Sri Hastjarjo, Ph.D dari UNS

Tri Hastuti NR, M.Si dari UMY; Firly Annisa, M.A dari UMY; serta Sri Hastjarjo, Ph.D dari UNS

Ilmu komunikasi adalah ilmu yang menghubungkan antara satu manusia dengan manusia yang lain, menjadi penggerak ditengah masyarakat baik secara personal maupun secara masal. Selain itu komunikasi juga berperan sebagai pengembangan sistem-sistem informasi baik intruksional dan juga pembangunan. Selain itu ilmu komunikasi juga memiliki kesamaan dengan ilmu sosial yaitu sama-sama meneliti pola tingkah laku manusia dalam implementasi yang terus berkembang.

Hal tersebut disampaikan oleh Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Sri Hastjarjo, S. Sos., Ph.D. dalam pemaparannya saat menjadi pemateri, dalam Kongres pertama Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Yogyakarta (APIK PTM) yang di laksanakan di Hotel Gowongan Inn Yogyakarta, Jum’at (21/11) yang turut menghadirkan Tri Hastuti Nur Rochimah, S.IP, M.Si dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan dimoderatori oleh Firly Annisa, S.IP, M.Si yang juga dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta..

Sri mengungkapkan bahwa dibutuhkan pengembangan penelitian komunikasi untuk menghadapi tantangan dalam memberikan solusi terhadap persoalan ditengah masyarakat, sehingga ilmu komunikasi benar-benar dirasakan mamfaatnya oleh masyarakat. Selain itu menurut Sri Hastjarjo, Ph.D yang biasa dipanggil Has ini menjelaskan, halp yang membedakan ilmu komunikasi dengan ilmu sosial adalah sama-sama belajar pola tingkah laku manusia, yang berbeda adalah penggunaan simbol-simbol tersebut dan bagaimana cara memaknainya.

“Ilmu komunikasi dengan Ilmu sosial adalah sama-sama belajar pola tingkah laku manusia, tetapi yang membedakannya ialah dalam Ilmu Komunikasi menggunakan simbol-simbol tertentu dalam pola tingkah laku manusia. Padahal simbol-simbol dan pola tingkah laku tersebut terus berkembangan, maka karena itulah Ilmu Komunikasi juga terus berkembang” ujarnya.

Selain itu Has juga menambahkan, bahwa untuk bermanfaat bagi masyarakat, persoalan mendasar yang perlu diatasi terlebih dahulu oleh sebagian akademisi Ilmu Komunikasi dengan merancang metode penelitian dan pemahaman terhadap penelitian, karena hingga kini masih ditemukanya peneliti Ilmu Komunikasi yang masih sulit membedakan subjek atau bidang komunikasi itu sendiri.

“Salah satu persoalan dasar yang saya temui adalah, peneliti di bidang Ilmu Komunikasi masih sulit membedakan suatu hal adalah bidang komunikasi atau bukan, sehingga jika dalam mengenal ilmu komunikasi saja masih sulit, maka untuk menuju kepada penelitian komunikasi yang bermanfaat bagi masyarakat juga akan sulit. Solusi mutakhir ilmu komunikasi adalah terletak pada penelitian komunikasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat” imbuhnya.

Selain itu dalam kesempatan yang sama, pembicara selanjutnya yang disampaikan oleh Dosen Ilmu Komunikasi UMY, Tri Hastuti Nur Rochimah, S.Sos., M.Si mengungkapkan bahwa isu komunikasi adalah merupakan hal yang luar biasa, karena elemen dan fakta yang ada disekitar dan ditengah masyarakat tidak pernah terselesaikan, sehingga ilmu komunikasi memiliki tantangan untuk menjawab hal ini.

“Isu-isu komunikasi menjadi hal yang luar biasa, karena streotype-streotype di sekitar kita, ditengah masyarakat tidak pernah diselesaikan, seperti masalah keagamaan yang ada dari zaman orde baru sampai sekarang belum mempunyai solusi dan mendapat penyelesaian yang konkrit” jelas peneliti senior Pimpinan Pusat Aisyiyah (PP Aisyiyah). (Shidqi)

Minimnya Manajemen Sepakbola PSIM Jadi Bahan Kajian Peneliti Belanda

$
0
0
IMG_9406

Andy Fuller saat menyampaikan proses pembuatan dan peluncuran buku “The Struggle For Soccer In Indonesia Fandom, Archives And Urban Identity” pada Jumat (26/12) di Ruang Multimedia Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Sepakbola Indonesia saat ini berada pada era perjuangan karena minimnya sistem manajerial klub sepakbola, sehingga menyebabkan banyak orang yang terlibat di dunia persebakbolaan Indonesia masih terabaikan hak dan kewajibannya. Tidak hanya masih terdapat pemain bola yang terlambat dibayar atau bahkan tidak dibayar, bahkan suporter klub juga tidak pernah mendapat perhatian khusus dari manajemen klub sepakbola yang didukungnya.

Misalkan di kota Yogyakarta klub sepak bola seperti Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram (PSIM) jarang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintahan kota sendiri. Hal ini yang menjadi ketertarikan Andy Fuller, Ph.D, seorang penulis dan peneliti asal Australia, untuk mengamati sejarah persepak bolaan di Indonesia khususnya di Yogyakarta. Andy Fuller yang juga mahasiswa S-3 di Universiitas Leiden, Belanda mencoba mengkritisi sejarah persepak bolaan di Indonesia yang kemudian dituangkan ke dalam sebuah buku yang berjudul The Struggle For Soccer In Indonesia Fandom, Archives And Urban Identity. “Dalam pembuatan buku ini saya tidak sendiri, karena saya dibantu oleh rekan saya yaitu Dimaz Maulana,” tutur Andy Fuller dalam peluncuran buku dan diskusi pada Jumat (26/12) di Ruang Multimedia Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Dalam buku tersebut Andy Fuller, mengungkapkan rasa kekecewaannya kepada sistem manajemen yang buruk di klub sepak bola Yogyakarta. Masih banyak hak dan kewajiban yag belum terpenuhi, khususnya bagi para pemainnya seperti kurangnya dukungan finansial bagi para pemain. Padahal yang seperti kita ketahui bahwa, supporter di Indonesia itu sangat setia dengan klub kebanggaannya, namun sayangnya kesetiaan tersebut tak sebanding dengan apa yang diperolehnya.

Kondisi ini yang menjadi issu yang diangkat pada buku ini, sehingga buku ini akan dijadikan literasi bagi para suporter atau pemain. “Dalam buku ini akan lebih menekankan pada sejarah persepak bolaan di Indonesia khususnya pada klub sepakbola PSIM, sebab PSIM sendiri merupakan klub sepakbola yang paling lama berdiri di Yogyakarta,” jelas Dimaz Maulana.

Baik buruknya sebuah klub sepak bola akan terlihat dari sistem manajemen sendiri. Hal ini akan terlihat jelas dari kekompakan sebuah tim sepak bola. “Keburukkan sebuah tim sepak bola ini dapat dilihat ketika menonton sebuah pertandingan, ketika pertandingan berlangsung masih banyak kekacauan yag terjadi dimana-mana terutama pada para suporternya,” ungkap Andy Fuller.

Andy Fuller juga mengungkapkan bahwa nilai budaya yang ada di Yogyakarta ini bukan hanya pada tempat wisata yang bagus tetapi juga pada klub sepakbolanya, sebab ini akan mejadi nilai tambah bagi kota Yogyakarta sendiri. Selain itu para suporter di Indonesia juga terkenal sangat tidak rapi, ini yang menjadi bahan kritikkan saya agar ketidak rapian ini menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan agar nantinya, klub sepak bola di Yogyakarta menjadi lebih baik.

Kecintaan suporter kepada para klub kebanggannya tidak perlu diragukan lagi. Suporter di Indonesia terkenal sangat aktif tidak seperti di luar negeri. “Jadi saya terkadang sangat heran dengan orang-orang yang mencintai klub sepakbola di luar negeri, padahal di Indonesia para suporter juga turut membantu dalam hal finansial klub sepak bolanya, sedangkan di luar negri klub sepak bola sudah dikuasai dengan para kapitalis yang bisa menguasai klub sepakbola,” paparnya.

Andy Fuller menjelaskan bahwa sebaiknya, tim management sebuah klub sepakbola bisa memperlakukan dan menghormati suporter karena suporterlah yang dapat membuat klub sepakbola itu berdiri saat tumbang. Selain itu setiap stadion sebaiknya memberikan pengamanan yang ketat dan perbaikkan sebuah stadion perlu  dukungan penuh dari pemerintah kota. (Icha)

 

 

Wapres Akan Resmikan Gedung Pascasarjana-JK School of Government UMY

$
0
0

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dijadwalkan akan meresmikan Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (7/3/2015) mendatang. Kegiatan peresmian akan dilaksanakan di Halaman Utama Gedung Pascasarjana UMY. Gedung yang dibangun oleh PT. Mentari Prima Karsa (PMK) ini dimulai sejak April 2013 dan akan difungsikan untuk kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya. Gedung diperuntukkan bagi Program Doktor, Program Master dan Program Sarjana Kelas Internasional, termasuk Program JK School of Government yang akan ikut menempati gedung ini.

Wapres Jusuf Kalla dijadwalkan akan menghadiri serangkaian acara dimulai saat kegiatan peresmian, peninjauan ruangan pasca serta menjadi keynote speaker ​dalam acara Seminar Pra Muktamar. Wapres beserta rombongan akan disambut oleh Jajaran Pimpinan Universitas, Badan Pengurus Harian Universitas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gubernur DIY, Bupati se-DIY dan Para Pejabat Daerah Istimewa Yogyakarta. JK juga akan memberikan Pidato Pembuka, dilanjutkan dengan membuka selubung penutup gedung dan menandatangani Prasasti Peresmian Gedung yang disaksikan oleh Rektor UMY.

Selain meresmikan Gedung Pascasarjana UMY, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga akan menyampaikan Keynote Speaker dalam Seminar Pra-Muktamar yang dihadiri oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Aisyiah, Ketua Badan Ortonom Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Pimpinan UMY, Direktur Pascasarjana UMY, Perwakilan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Perwakilan Partai Politik, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta.​

Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, MA mengungkapkan rasa bangganya karena pembangunan ini bisa cepat selesai walaupun harus mundur beberapa bulan. Dirinya mengatakan bahwa pihaknya saat ini tinggal bertanggung jawab untuk bisa memelihara gedung ini sebaik mungkin. Rektor juga mengutip slogan kampusnya untuk terus melakukan pembangunan “Dengan slogan UMY Muda Mendunia ini, UMY akan terus maju dan terus melakukan pembangunan,“ ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UMY, Ir. Dasron Hamid, M.Sc mengatakan bahwa perjalan pembangunan Gedung-Gedung UMY mengalami masa yang cukup panjang mulai dari pembangunan gedung kembar yang megah hingga pembangunan Gedung Pascasarjana yang dipelopori oleh PT. Mentari Prima Karsa yang merupakan badan usaha milik UMY.

“Dalam hal pembangunan, hal itu bukanlah mudah untuk dilakukan bagi UMY. Karena tentunya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Sejak mendapatkan status dan terdaftar sebagai perguruan tinggi​, ini menjadi awal penting bagi UMY hingga bisa mengumpulkan mahasiswa dan sampai akhirnya bisa memungut uang gedung sebagai shadaqah jariyah hingga pembangunan megah Gedung Pascasarjana ini selesai, “ terangnya.

Adapun bangunan Gedung Pascasarjana-JK School of Government UMY ini berdiri di atas tanah seluas 6700 m2, terdiri dari bangunan 5 lantai yang digunakan untuk ruang prodi, ruang administrasi, ruang direktur program Pascasarjana, ruang perpustakaan, ruang kelas, dan ruang amphitheater dengan total luas bangunan 8200 m2.

Bangunan ini didukung oleh sambungan listrik PLN dengan daya 630 kVa dan back-up genset dengan kapasitas 680 kVa, juga difasilitasi dengan 2 buah passenger lift, dengan kapasitas masing-masing passenger lift 15 orang. Fasilitas lain yang juga terdapat dalam bangunan ini adalah sprinkler, detektor asap, APAR, hydrant, fire alarm, CCTV, sound system, AC pada setiap ruangan, 2 buah tangga darurat di ujung koridor utara dan selatan, area parkir yang dapat memuat 40 mobil, dan 2 kamar mandi difabel yang terletak di lantai dasar.

Gedung tersebut digunakan untuk pelaksanaan kegiatan Program Internasional yang terdiri dari IPIREL ( International Program of International Relations), IPOLS ( International Program of Law and Sharia), IPIEF (International Program of Islamic Economic and Finance), serta IGOV (International Program of Governmental Studies), dan program pascasarjana yaitu Program Doktor ( Psikologi Pendidikan Islam dan Politik Islam), Magister Studi Islam, Magister Manajemen, Magister Manajemen Rumah Sakit, Magister Ilmu Pemerintahan, Magister Keperawatan, Magister politik dan Hubungan Internasional dan Magister Ilmu Hukum.

7 Mahasiswa IGOV UMY Akan Exchange Ke Thailand

$
0
0

IMG_0292

Tujuh mahasiswa International Government Studies (IGOV) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) direncanakan akan mengikuti program pertukaran pelajar (student exchange) ke Thailand. Enam dari tujuh mahasiswa IGOV UMY ini nantinya akan belajar di Khon Khaen University (KKU), Thailand, sementara satu mahasiswa lagi akan belajar di Thammasat University (TU). Ketujuh mahasiswa IGOV UMY ini juga merupakan mahasiswa yang sudah duduk di semester tiga dan lima.

Demikian disampaikan Direktur IGOV UMY, Eko Priyo Purnomo, Ph.D saat ditemui di ruangannya di Jusuf Kalla School of Government (JKSG), pada Selasa (11/8). Menurutnya, program student exchange ini adalah hasil dari kunjungannya ke Thailand pada 4 hingga 8 Agustus yang lalu, dengan beberapa agenda yang dihadiri. “Agenda pertama, kami bertemu dengan Dekan dan staf dari Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial serta Kepala Urusan Administrasi Publik. Dalam pertemuan tersebut, kami menyetujui kerjasama antara IGOV dengan KKU di tiga bidang, yakni mobilitas dosen, mobilitas mahasiswa dan publikasi penelitian,” ujarnya.

Eko menjelaskan, untuk kerjasama dalam mobilitas dosen, IGOV UMY juga berencana akan mengirimkan dosen-dosennya untuk mengajar di KKU selama enam bulan. “Dari hasil kesepakatan tersebut, dalam pertemuan selanjutnya kami dapat mengirim dosen-dosen IGOV untuk mengajar di sana selama enam bulan. Kemudian untuk kerjasama publikasi dan penelitian, beberapa dosen IGOV juga akan mempresentasikan paper mereka dalam sebuah konferensi International Administrasi Public, yang rencananya akan diselenggarakan di UMY atau Tokyo pada tahun ini. Sedang untuk mobilitas mahasiswa, kami sepakat bahwa mahasiswa Magister Ilmu Pemerintahan juga dapat mengambil double degree di UMY dan KKU,” jelasnya.

Kunjungan Eko ke Thailand tidak hanya untuk menjajaki kerjasama dengan KKU dan TU, namun ia juga berkesempatan mengikuti International Conference “Globallization and New Public Sevices”. Dalam konferensi internasional ini, Eko mempresentasikan papernya yang berjudul “The current of Citizen Participation in Indonesia Netizen and Selected Case of Local Democracy in Indonesia”. Dalam presentasinya, Eko memaparkan bahwa ada sebuag cara bagi pemerintah atau walikota seperti Jakarta, Bandung dan Malang untuk berkomunikasi dengan masyarakatnya melalui media sosial, seperti Facebook dan Youtube. Karena menurutnya, peran sosial media dalam pemerintahan sangatlah penting meskipun forum untuk berdialog melalui media sosial itu belum dilegalkan dalam aturan pemerintah lokal.

Kompetisi ABU Robocon 2015, Sita Perhatian Kakek Berusia 95 Tahun

$
0
0

Setiap pertandingan olahraga selalu menarik perhatian para penonton, terlebih yang bertanding adalah robot yang dapat bertanding layaknya manusia. Antusias penonton dari berbagai kalangan dan usia pun memadati arena tribun yang dikhususkan bagi penonton. Salah satu yang menarik perhatian yaitu salah seorang penonton yang telah memasuki usia hampir seabad. Kakek ini bernama Imam Marzuki yang telah berusia 95 tahun menyempatkan dirinya untuk menonton kehebohan Robot yang dapat bermain bulutangkis. Dengan didampingi dua anak dan cucunya, ditemui saat melakukan registrasi penonton pada Minggu, (23/8) di pelataran Sportorium UMY.

Salah seorang anaknya mengaku, melihat pertandingan ini untuk mengisi liburan bersama bapaknya. Terlebih yang akrab disapa Marzuki ini berasal dari Solo mengunjungi Jogja untuk menjenguk anak-anaknya. “Hari ini kebetulan ada perlombaan robot, jadi sekalian nonton sambil mengisi liburan. Mumpung Bapak lagi menjenguk anak-anak yang ada di Jogja,” ungkap salah satu anak Marzuki.

Kehadiran penonton dari berbagai usia tersebut menunjukkan bahwa kompetisi Internasional ini telah menyita perhatian dari berbagai kalangan usia. Seperti yang terlihat pada gala kompetisi robot badminto se-Asia-Pasifik ini, berbagai kalangan dari kaum muda, dewasa, anak-anak juga turut menonton pertandingan tersebut. Antusias para penonton di ajang pertandingan Internasional Asia –Pasific Broadcasting Union Robot Contest (ABU ROBOCON terus membludak. Diperkirakan sekitar dua ribu penonton telah memenuhi Sportorium. Hingga pertandingan yang telah berlangsung, tempat registrasi penonton masih terlihat penuh dengan penonton yang melakukan registrasi.

Sebagai ajang kompetisi Internasional yang diselenggarakan oleh ABU (Asia–Pasific Broadcasting Union), Indonesia terpilih sebagai tuan rumah yang saat ini UMY di percaya sebagai tempat penyelenggara ajang bergensi tersebut. Terdapat 18 negara dan 19 Tim yang akan memperebutkan piala yang telah disediakan oleh ABU. Dengan adanya berbagai Negara berkumpul di satu pertandingan ini, tentunya menyedot masyarakat sekitar untuk menonton pertandingan tersebut. Terlebih para penonton tidak dikenakan biaya masuk, hanya dengan menunjukkan KTP ataupun passport, pengunjung diberi gelang sebagai syarat memasuki ruangan.

Dalam kompetisi ini, penyelenggara juga menghadirkan pemain legendaris bulutangkis Indonesia, Susi Susanti beserta Alan Budi Kusuma. Pada pembukaan kontes ABU Robocon 2015 ini, keduanya unjuk kebolehan dengan bertanding melawan robot yang akan dipertandingkan pada kontes ini. Selain itu, sebelum acara dimulai pengunjung juga disuguhi drum band ala prajurit kraton. (hevi)

ABU Robocon 2015 Sukses Berjalan Dengan Sangat Lancar

$
0
0

Pelaksanaan Robocon 2015 yang berlangsung pada Minggu (23/8) di Sportorium Universitas Muhammadiiyah Yogyakarta (UMY) terbilang cukup sukses, ini terlihat jelas banyaknya penonton atau peserta yang merasa senang saat hadir dan menyaksikan acara Robocon 2015. Pelaksanaan acara ini pun disambut sangat meriah dan baik oleh beberapa pihak. Seperti yang dikatan oleh Javad Mottaghi, Ph. D selaku Sekertaris-General Assosiation Broadcasting Union (ABU) bahwa ia merasa sangat senang karena tahun ini ABU Robocon bisa terselenggara di Indonesia, apalagi acara ini terselenggara di Yogyakarta.

Saat diwawancarai di sela-sela acara kontes ABU Robocon, ia juga mengungkapkan kenyamanan dan kesenangan yang dirasakan olehnya bukan hanya sekedar pelaksanaannya saja namun, kesenangan ini dirasakannya juga karena ramahnya orang-orang Indonesia. “Masyarakat Yogyakarta sangat ramah, jika dilihat dari segi tempat tentunya UMY memiliki tempat yang sangat bagus dan baik. Apalagi masyarakat dan mahasiswa di sini sangat melayani, saya merasa diberikan pelayanan yang baik. Selain itu panitia dapat mengkoordinasi acara dengan sangat baik, lokasi pertandingan yang dibuat oleh panitia, dan konten program pun juga sangat baik. Apalagi saya terkesan dengan hiburan yang disajikan oleh panitia baik dari TVRI, UMY, maupun DIKTI sangat khas sekali dengan budaya yang dimiliki Yogyakarta, “ terangnya.

Javad melanjutkan, bahwa meskipun ada perbedaan-perbedaan dalam setiap pelaksanaannya itu sangatlah wajar, karena sebenarnya setiap negara di Asia-Pasifik ini memiliki budaya yang berbeda dan beragam. Keberagaman ini sangat jelas terlihat dari segi populasinya, budayanya, agamanya, dan ekonominya. “Kalau ditanya siapa yang paling sukses saya merasa setiap negara yang menyelenggarakan ataupun yang memiliki kesempatan menjadi tuan rumah kali ini saya katakan sukses dalam menyelenggarakannya. Selain penyelenggara, peserta  yang ikut bergabung dalam kompetisi ini saya anggap mereka semua adalah pemenangnya apapun hasilnya nanti. Karena menurut saya Robocon ini merupakan kontes robot yang memiliki keunikan tersindiri, bahkan ABU juga memiliki keunikan tersendiri, “ lanjutnya.

Keunikan dalam pelaksanaannya pun berbeda-beda, keunikan lain yang dimiliki ABU pun juga ada. “Keunikan lain dari acara ini adalah bahwa dengan terselenggaranya acara ini yang lebih rutin bisa diselenggarakan setiap tahunnya maka semakin banyak masyarakat dan mahasiswa yang tau tentang ABU ini. Tentu ini menjadi nilai plus tersendiri buat kami selaku pengurus ABU. Apalagi hal ini juga dapat mendorong mahasiswa untuk ikut bergabung dengan kontes Robocon di tahun-tahun setelahnya, “ terangnya.

Menurut Javad, penyelenggara acara Robocon ini khususnya untuk UMY bahwa, UMY memiliki kepanitiaan yang baik, disiplin, memiliki koordinasi yang seimbang, semua orang sangat bertanggung jawab, dan secara kesuluruhan acara ini berjalan dengan lancar. “Dan saya sangat menikmati acara ini. Saya juga berharap pelaksanaan ABU Robocon di tahun setelahnya bisa memiliki tim organisasi yang lebih banyaknya jumlahnya,” tutupnya.

 


Hamdan Zoelva:Mahasiswa Baru UMY Harus Punyai Aspek Knowledge, Afektif, dan Psikomotorik

$
0
0

IMG_8710

Mahasiswa merupakan tonggak bagi kemajuan sebuah bangsa, tentu ini menjadi sebuah tantangan bagi mahasiswa untuk bisa memajukkan sebuah bangsa yang dapat bersaing dengan bangsa lainnya. “Jika melihat data dalam indeks kehidupan, Indonesia berada di urutan 86 dari 126 negara, bahkan dalam tingkat Asean saja Indonesia masih di bawah Filipina dan Vetnam. Untuk bisa bersaing dengan bangsa lain, maka kita memerlukan modal. Modal yang sangat penting adalah dengan 3 aspek, pertama, aspek knowledge, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Ketiga aspek tersebutlah yang perlu dikembangkan dalam dunia kemahasiswaan,“ terang Hamdan Zoelva, S.H. M. H selaku mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia saat menjadi pembicara dalam Mataf FISIPOL UMY 2015 yang mengambil tema “Merekonstruksi Budaya Keilmuan Sebagai Tonggak Kebangkitan Bangsa” pada hari Selasa (1/9) di Lantai Dasar Masjid KH. Ahmad Dahlan UMY.

Hamdan melanjutkan, dunia pelajar dan kemahasiswaan itu berbeda, ketika menjadi pelajar kita hanya menerima namun, dalam dunia kemahasiswaan seseorang harus mengembangkan apa yang sudah diberikan. Pada aspek knowledge misalnya, saat ini untuk mendapatkan ilmu pengetahuan kita akan mudah mengaksesnya tanpa harus mendengarkan dosen atau belajar dari diktat yang diberikan oleh dosen. “Karena kemajuan teknologi, kita bisa mengakses pengetahuan dari internet, mahasiswa bisa belajar mandiri dengan teknologi yang canggih. Kita bisa dengan mudah mengakses buku melalui pepustakaan online, dan lain-lainnya. Ilmu pengetahuan itu sama dengan mencari kebenaran, jadi siapa yang rajin maka mereka bisa menemukan sebuah kebenaran. Ada dua hal yang penting dalam aspek knowledge ini yaitu Transfer of Knowledge dan Inovasi of Knowledge, dengan begitu negara Indonesia bukan hanya mampu bersaing namun juga dapat diakui dan dihargai oleh negara lain, “ lanjutnya.

Selain aspek knowledge, aspek afektif juga tak kalah penting dalam dunia kemahasiswaan, di mana aspek afektif ini meliputi moral dan karakter. “Sebagai mahasiswa FISIPOL UMY tentunya kalian perlu membangun karakteristik islam yang ada dalam UMY. kalau orang pintar tanpa memiliki moral sama saja mereka pincang, karena mereka tidak punya ilmu yang berpegangan pada moral atau karakteristiknya. Dalam dunia politisi, maka kalian akan termasuk orang yang cerdas dan curang. Masing-masing negara itu mempunyai karakteristik dan nilai yang berbeda-beda. Itu pula yang harus dipegang oleh bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang maju dan besar, “ paparnya.

Hampir sama dengan aspek afektif, jelasnya lagi, bahwa aspek psikomotorik merupakan aspek yang sangat penting dimiliki oleh mahasiswa, khususnya untuk mahasiswa baru UMY. Ketika kita sudah memiliki ilmu pengetahuan yang baik tentu sangat disayangkan jika kita tidak bisa menerapkannya dengan baik pula, sesuai dengan hadist bahwa ilmu yang tidak diamalkan seperti pohon yag tidak berbuah. Untuk itu sebagai mahasiswa harus mampu merencanakan dan mendesign apa-apa saja yang perlu dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti beberapa organisasi kampus. Karena dengan mengikuti organisasi kampus maka kita dapat melatih kepemiminan dan mengatur waktu dengan baik. Dengan begitu, maka mahasiswa dapat berproses untuk menjadikan Indonesia sebuah negara yang maju.

Dalam memajukkan sebuah bangsa, mahasiswa bukan hanya berperan pada baru-baru ini saja, namun peran mereka juga berpengaruh pada saat memerdekakan sebuah bangsa. “Jika kita flashback ketika merebut kemerdekaan saat itu, mahasiswalah yang dapat membuat konsep dan menggerakkan bangsa untuk menjadikan bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang merdeka. Saya berpesan bahwa ketiga aspek itu harus ada diri pada mahasiswa UMY dan ditanamkan pada diri kalian, dengan begitu para mahasiswa UMY dan alumninya pun memiliki peran demi kemajuan bangsa Indonesia, “ pesannya. (Ica)

 

 

 

Guangzhou Ajak Kerja Sama Dalam Pendidikan Dengan UMY

$
0
0

IMG_9982

Kerja sama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam hal pendidikan dan sosial budaya dengan beberapa Universitas di luar negri sudah berjalan dengan sangat lancar. Jika sebelumnya UMY sudah menjalankan kerja sama student exchange dengan Cina dan Hongkok dan sudah berjalan hampir 3 tahun, maka kali ini UMY berencana untuk menjalin kerja sama dengan Universitas yang ada di Guangzhou. Rencana kerja sama ini dimulai dengan kunjungan yang dilakukan oleh Herbhayu A. Noerlambang A.S selaku Konsul dari Consulate General of The Republic of Indonesia Guangzhou dan Icuk Rangga Bawano SH., SE., M.Si., MH., Ak., CA selaku dosen di Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) ke UMY. “Tujuan kami ke sini ingin menjalin kerja sama dengan UMY, kebetulan informasi tentang UMY kita dapat dari temen di sana, karena kebetulan juga saya ke Indonesia jadi sekalian saja saya berkunjung ke sini, “ terang Herbhayu A. Noerlambang A.S, saat menjelaskan tujuan kedatangannya pada hari Jumat (16/10) di Ruang Rektorat UMY.

Bhayu menjelaskan, bahwa Consulate General of The Republic of Indonesia Guangzhou ini masih di bawah Konsultan Jendral Republik Indonesia (KJRI Guangzhou) namun dalam hal anggaran kami tetap independent. Saya di sini bekerja sebagai konsultan yang hanya menangani sosial dan budaya saja. Kebetulan ada 3 program utama yaitu, pendidikan, dan kebudayaan. Untuk program yang kami tawarkan di sini kami ingin mengajak UMY untuk menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dengan Universitas yang ada di Guangzhou. Untuk program pendidikan kami menawarkan dalam hal beasiswa, pertukaran pelajar, dan pertukaran dosen tamu, “ jelasnya.

Ada beberapa fasilitas yang disediakan, lanjutnya, di Guangzhou sendiri sudah ada beberapa fasilitas untuk mendukung pertukaran mahasiswa. Guangzhou mungkin lebih berkeinginan untuk pertukaran mahasiswa dalam hal bahasa, karena ada beberapa Universitas yang memiliki prodi bahasa Indonesia. Bahkan ada pelatihan bahasa Indonesia yang tersebar di beberapa daerah di sana. Selain itu, kami juga ada Pusat Studi Asia Tenggara, “ lanjutnya.

Menurut data, pertukaran pelajar memang sudah banyak sekali, hampir setiap gelombang ada 200 mahasiswa yang student exchange ke Univeristas di Guangzhou. “Tugas kami di sini hanya sebatas menjebatani UMY dengan Universitas di Guangzhou jika ingin menjalin kerja sama. Nanti UMY kami beri kesempatan untuk memilih universitas mana yang akan dipilih UMY untuk melakukan kerja sama sesuai dengan keinginan dari UMY, nanti kami yang akan menghubungkan ke Universitas yang dipilih. Selain itu, kami juga sebenarnya membuka peluang dalam hal research collaboration untuk prosedurnya tidak susah, yang penting ada persetujuan dari kedua belah pihak. Kalau mau ada MOU bisa belakangan, “ terangnya.

Untuk UMY sendiri sudah menjalin kerja sama dengan Cina sudah cukup lama, tapi UMY masih ingin memperluas hubungan lagi. “Bentuk kerja sama yang sudah-sudah dilakukan itu masih sebatas student mobility, pertukaran dosen, international conference, dan research collaboration. Dari ke semuanya sudah ada masing-masing Universitas yang berjalan lancar apalagi dalam hal student exchange sudah banyak tersebar di beberapa negara. Tapi, ada beberapa hal yang inginkita wujudkan lebih kepada dalam hal industry. Banyak mahasiswa yang ingin magang di luar negri khususnya dalam bidang industry, “ jelas Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A.

Prof. Bambang berharap kerja sama ini dapat menjalin silaturahmi, sehingga banyak pelajar Indonesia yang semangat untuk bersekolah di luar negri khususnya untuk mahasiswa UMY agar lebih bersemangat lagi menuntut ilmu di negara lain. Selain itu, kerja sama ini juga dapat memberikan banyak tempat atau ruang untuk mahasiswa belajar, “ harapnya.

 

Lowongan Penerimaan Dosen UMY 2015

Tim Futsal UMY Berhasil Meraih Juarai Turnamen Yogyakarta Futsal Championship 2015

$
0
0

IMG_7329 (1)Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali meraih kemenangan dalam Turnamen Yogyakarta Futsal Championship 2015, yang dilaksanakan pada 13 hingga 15 November 2015 lalu. “Sesuatu yang membanggakan bagi kami bisa meraih juara 1 dalam acara ini, apalagi pialanya mengatas namakan Kemenpora. Keberhasilan ini juga berkat teman-teman yang terus berlatih dan memperjuangkan nama Universitas selama pertandingan berlangsung, “ jelas Suryo Nugroho selaku Kapten Futsal UMY saat diwawancarai pada hari Kamis (19/11) di Biro Humas dan Protokol (BHP UMY).

Kompetisi yang dilaksanakan di Jogokaryan Futsal ini juga terdiri dari 21 tim dari beberapa Universitas se-Yogyakarta. “Meskipun kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) namun acara ini didukung penuh oleh Kemenpora. Jadi tak heran jika pialanya mengatas namakan Kemenpora. Untuk UKM Futsal sendiri hanya mengirim satu tim dan itu terdiri dari 11 orang, antara lain, Alan, Pawit, Rausman, Rangga, Andi, Suparman, Koda, Wawan, Deka, Suryo, Nugroho, dan Umar, “ terangnya.

Untuk proses perlombaannya, lanjutnya, mereka melalui beberapa tahap, yaitu tahap penyisihan yang berlangsung dengan 2 sesi pertandingan, babak semifinal, dan babak final. “Pada babak penyisihan di sesi pertama tim futsal UMY melawan tim futsal UNY dengan score 3-1 dan di sesi kedua tim futsal UMY melawan tim futsal Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) yang kalah telak dengan score 3-0. Pada babak semifinal tim futsal UMY melawan tim futsal Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Akademi Komputer (STIMIK AKAKOM) dengan score 3-1, “ lanjutnya.

Nugroho menjelaskan bahwa, ketika bisa lolos di babak semifinal mereka sangat bangga tapi sekaligus was-was karena mereka harus melawan tim futsal dari UNY. “Dari sekian banyak tim Universitas yang ikut, UNY menjadi lawan terberat kami dalam Turamen ini. UNY kan salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta yang memiliki Fakultas Keolahragaan, jadi sangat wajar jika tim mereka bisa masuk final. Ketika babak final berlangsung, pertandingan sangat sengit dan di menit pertama kami sempat berebut bola. Namun, hasil akhir tim futsal UMY berhasil menang dengan score 3-1, “ jelasnya.

Persiapan yang dilakukan tim UMY sama seperti dengan latihan yang disepakati bersama. “Tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti persiapan ini, kami hanya berlatih seperti biasanya. Mungkin yang ditambah waktu hanya latihannya, kalau biasanya 2 jam jadi 3 jam. Sebelumnya kami juga meraih juara 1 di Politeknik ATK Yogyakarta, yang berlangsung pada 31 Oktober 2015, “ paparnya.

Nugroho pun berharap tim futsal UMY bisa mengikuti berbagai macam kompetisi yang diselenggarakan, khususnya yang berstandar nasional dan internaisonal. “Meskipun yang menang tim futsal UMY tapi, kami tetap berada di bawah naungan tim sepak bola UMY. Nah, ke depannya tim sepak bola UMY akan mengikuti Piala Rektor UGM, sudah beberapa perisiapan yang kam lakukan salah satunya mempersiapkan pelatih. Kami berharap, tim sepak bola UMY bisa kembali meraih juara, “ tutupnya.

Pengumuman Calon Dosen yang Lolos Micro Teaching UMY 2015

$
0
0

Berdasarkan hasil tes Micro Teaching dan pertimbangan dari masing-masing Prodi, maka Calon Dosen berikut ini dinyatakan LOLOS Tes Micro Teaching dan berhak mengikuti wawancara yang akan dilaksanakan mulai:
Hari : Rabu, 13 Januari 2016 s/d Jumat, 15 Januari 2016
(Pembagian hari dan jam wawancara akan diumumkan melalui website UMY pada hari Sabtu, 09 Januari 2016)
Berikut daftar peserta yang akan mengikuti wawancara Calon Dosen UMY 2015.

Viewing all 31 articles
Browse latest View live